bencana oh bencana

Sabtu, 03 Oktober 2009

Selamat setelah Tertimbun 40 Jam


Upaya evakuasi korban gempa di Sumatera Barat terus berlangsung. Petugas penyelamat tidak hanya mengangkat korban yang telah tewas, tetapi juga berupaya mencari korban yang masih hidup atau selamat. Itu terutama dilakukan setelah para petugas mendengar tangisan dan teriakan minta tolong dari reruntuhan sebuah hotel di Kota Padang.

Dalam penyelamatan itu, Ratna Kurniasari Virgo, 19, ditemukan masih hidup. Mahasiswa tahun kedua jurusan bahasa Inggris di Akademi Bahasa Asing Prayoga, Padang, itu berhasil diangkat dari timbunan reruntuhan bangunan kemarin pagi (2/10). Ratna selamat setelah tertimbun selama 40 jam sejak gempa mengguncang Padang Rabu sore lalu (30/9).


Produk SMART Telecom

Saat ditemukan, Ratna dalam keadaan sadar. Yang dipakainya pun nyaris tidak ternoda. Tim penyelamat menarik tubuhnya setelah mengebor dan membuat lubang di antara reruntuhan. Lantas, Ratna dibaringkan di tandu untuk dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami patah tulang.

''Kondisinya baik. Selain sadar, luka-lukanya tak sampai mengancam jiwanya,'' kata Nining Rosanti, perawat di RSU dr M. Djamil, Padang.

sumber dari jawapos.com


posted by masdedi at 19.37 0 comments

Sekolah-Sekolah Rusak Parah


[ Sabtu, 03 Oktober 2009 ]
Sekolah-Sekolah Rusak Parah, Pelayanan Publik Masih Tutup
HAMPIR separo jumlah sekolah di Kota Padang rusak parah akibat gempa yang mengguncang beberapa kawasan di Sumatera Barat (Sumbar) Rabu lalu (30/9). "Terutama bangunan (gedung) SMP dan SMA," kata Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Anshorullah kemarin. "Sebagian besar bangunan SMP dan SMA di sini bertingkat," lanjutnya.


Mahyeldi menambahkan, sebenarnya, banyak non government organization (NGO) yang ingin membantu perbaikan sekolah rusak. Termasuk Jepang dan Amerika Serikat (AS). ''Tapi, kita fokuskan dulu ke persoalan tanggap darurat,'' jelasnya. Tanggap darurat yang dimaksud adalah mengevakuasi para korban secepatnya.

Dengan demikian, katanya, normalnya proses belajar-mengajar di Padang belum bisa dipastikan. Namun, menurut Mahyeldi, kegiatan belajar-mengajar sementara bakal dialihkan ke tempat lain. ''Kita akan pikirkan dan carikan tempat yang layak,'' ujarnya.

Korban tewas di Padang, kata Mahyeldi mengutip data tim SAR, sekitar 529 orang. Sedangkan korban luka-luka mencapai 500 orang.

Di bagian lain, berdasar pengamatan Jawa Pos, roda kehidupan di Kota Padang belum normal. Sejumlah layanan publik masih tutup. Demikian juga sekolah. Warung maupun restoran yang buka bisa dihitung dengan jari. Masyarakat yang mengantre BBM (bahan bakar minyak) juga masih mengular. Listrik pun sering padam. Di beberapa jalur utama, bahkan, pada malam hari gelap gulita.

Produk SMART Telecom

Bukan hanya itu, roda perekonomian juga mandek. Beberapa hotel, terutama hotel berbintang, memilih tutup. Selain tak mau mengambil risiko, banyak karyawan hotel yang memilih tidak masuk lantaran masih trauma akan adanya gempa susulan. (kit/kum)

sumber dari : jawapos.com

posted by masdedi at 19.23 0 comments

Jumat, 02 Oktober 2009

Empat Dusun Tertimbun, 300 Orang Terkubur


Empat dusun di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), tertimbun tanah longsor akibat gempa, Rabu (30/9) sore dan diperkirakan ada 300 orang yang ikut tertimbun. Pantauan di lokasi, Jumat (2/10), empat dusun tertimbun tanah itu hanya nampak tanah memerah dan tidak ada nampak rumah dan bangunan lainnya karena telah tertimbun.

Empat dusun itu yakni, Pulau Koto, Lubuk Laweh, Sumanak, dan Tandikek. Upaya evakuasi dari tim SAR belum dapat dilakukan dan pencarian serta penggalian hanya dilakukan warga setempat yang luput dari bencana tersebut.

Informasi di lokasi menyebutkan, upaya pencarian dilakukan warga setempat baru menemukan sembilan jasad korban dari sekitar 62 warga di Sumanak yang tertimbun. Kemudian di dusun Lubuk Laweh baru ditemukan empat jasad korban dari 100 warga yang diduga tertimbun.
Di empat dusun itu disebutkan sekitar 300 warga masih tertimbun, sedangkan tim SAR dan alat-alat berat belum masuk ke daerah itu untuk membantu evakuasi.

Data Sarkorlak Penangulangan Bencana Sumbar, menyebutkan, di Kabupaten Padang Pariaman, sampai Jumat siang telah ditemukan 184 korban tewas, 175 korban luka berat dan 500 luka ringan. Selain itu, 10.017 unit rumah di Kabupaten itu terdata rusak berat.

Informasi dari salah seorang guru SMP Negeri Tandikek, Asmanidar mengatakan, sedikitnya ada 200 orang yang tewas dari dusun Tandikek akibat tertimbun tanah. Warga Balah Air, Kecamatan VII Koto, Pariaman itu mengatakan, gempa yang melanda Sumbar dengan kekuatan besar itu membawa penderitaan yang mendalam bagi masyarakat Pariaman.


Produk SMART Telecom


Dari empat rumah keluarga besarnya hanya satu yang tersisa, itu pun sudah retak-retak. "Sejak terjadinya gempa hingga kini kami tidur di sebuah tenda kecil," katanya dengan nada sedih.
Namun demikian ia masih merasa bersyukur kepada Allah SWT karena semua anggota keluarga besar yang terdiri lima kepala keluarga termasuk yang berada di Kota Padang semuanya selamat.

"Keponakan saya (anak kakak-Red) bernama Ined selamat dari runtuhan bangunan kantor leasing kendaraan di Padang karena minta izin pulang lebih awal untuk mengobat anaknya yang sakit," kata Asmanidar.

Ia mengatakan rekan sekantor Ined banyak yang tewas akibat tertimbun runtuhan gedung.
"Rasanya gempa Rabu sore itu kekuatannya bukan 7,6 Skala Richter mungkin lebih dari itu karena getarannya kuat sekali," katanya dan menambahkan banyak sekali bangunan rumah yang runtuh di Pariaman

sumber : kompas.com


posted by masdedi at 07.37 0 comments

korban bencana gempa


Astagfirullah..
Ya Allah Berilah hambamu ini kekuatan dalam
mengfhadapi musibah cobaan bencana yang Kau berikan ini..
posted by masdedi at 06.24 0 comments

Kamis, 01 Oktober 2009

photo bencana gempa




photo photo bencana gempa padang ....
posted by masdedi at 07.43 0 comments

korban meninggal dunia Gempa Sumatera Barat


PADANG, KOMPAS.com — Data dari Pusat Informasi Bencana Gempa Sumatera Barat sampai Kamis (1/10) pukul 17.38, korban meninggal dunia tercatat 369 orang, dan korban luka berat tercatat 87 orang. Meski demikian, jumlah korban dapat terus bertambah.

Raungan sirene ambulans pun masih terdengar nyaring di Kota Padang meski kini mulai senja. Jumlah korban juga berpotensi bertambah banyak lagi dari temuan-temuan korban di Kota Pariaman. Namun hingga kini, sebagaimana dikatakan Wakil Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman, masih belum ada kabar mengenai kondisi pascagempa di Kepulauan Mentawai.

Sebelumnya, Presiden SBY, seusai rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan pemerintah daerah setempat, meminta pencarian korban yang tertimbun terus dilakukan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Presiden meminta pencarian tidak berhenti sampai dua minggu saja.
posted by masdedi at 06.56 0 comments

gempa padang lebih parah dari gempa jogja


Jakarta - Kerusakan gempa di Padang, Sumatera Barat, jauh lebih parah dibandingkan gempa yang pernah mengguncang Yogyakarta. Departemen Kesehatan menganggarkan puluhan miliar rupiah untuk bantuan.

"Gempa di Padang kerusakannya lebih parah dibanding gempa Yogya tapi masih di bawah tsunami Aceh. Jumlah korban mungkin bisa mirip Yogya tapi belum bisa kita hitung. Kita sudah anggarkan puluhan miliar untuk bantuan," kata Menkes Siti Fadilah Supari sebelum bertolak ke Padang dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2009).

Siti Fadilah menjelaskan bantuan tersebut akan berupa obat-obatan dan fasilitas rumah sakit darurat. Depkes juga akan membuat crisis center di titik-titik pusat kerusakan gempa.

"Peralatan medis di Padang lumayan masih bisa digunakan. Karena Padang adalah salah satu tepat krisis gempa untuk area Sumatra, jadi masih lengkap," katanya.

Siti Fadilah menyatakan, Depkes telah mengirim lebih dari 100 orang tenaga medis ke Padang. "Nanti sore ada tambahan lagi dari Makassar," katanya.
(nal/nrl)
posted by masdedi at 05.45 1 comments